Friday 25 May 2012

Green Canyon & Pangandaran

Pengalaman super seru liburan ini.. wajib dicoba :D



-green canyon-

-pantai barat pangandaran-





 -164-FTTM-



 -sunrise di pantai timur pangandaran-

-ikan hasil pancingan pak nelayan-

Sunday 20 May 2012

FORMATION #1

FORMATION = FTTM'11 for us and humanity action

#pengmas 19 Mei 2012
di RW 11 Kebon Bibit, sebelah Balubur Town Square, di bawah jembatan..

Pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh FTTM 2011 hari ini berupa pembersihan wilayah bawah jembatan, pembersihan lingkungan RW 11, pembersihan sungai cikapundung, penyuluhan kesehatan, pengobatan gratis, serta lomba untuk anak-anak.

Pengmas yang kami lakukan kali ini memang tidak 'wah'. Efek yang dihasilkan pun mungkin memang bermanfaat dalam jangka pendek. Hadiah untuk lomba juga tidak 'wah'.
Tapi..
Banyak sisi lain dari temen-temen FTTM 2011 yang baru saya liat disini.
Banyak juga kepedulian yang menurut saya tulus, sekedar ketika saya mengeluh tentang jurusan apa yang harus saya ambil.



Saya memang nggak tahu kenapa saya memilih FTTM. Tapi saya tahu bahwa saya sangat nyaman dan sama sekali tidak menyesal jadi bagian dari FTTM 2011 :)

Wednesday 16 May 2012

Sahabat

Sahabat adalah keperluan jiwa yang harus dipenuhi
Dialah ladang hati yang kau taburi dengan kasih dan kau subur dengan rasa terima kasih
Dan dia pulalah naungan dan pendianganmu
Karena kau menghampirinya saat hati lupa dan mencarinya saat jiwa mencari kedamaian

(Kahlil Gibran)










You Are What You Think You Are




Pertama istilah ini saya kenal adalah dari Pak Tri Suharno, Kepala Sekolah SMAN 3 Malang saat saya pertama masuk. Beliau selalu menanamkan bahwa semua berawal dari pikiran kita. Pikiran akan menjadi kata-kata, kata-kata menjadi perbuatan. Perbuatan yang dilakukan secara berulang-ulang menjadi sebuah kebiasaan, dan kebiasaan tumbuh menjadi karakter yang akan menentukan seperti apa hidup kita.
Singkatnya, kita akan menjadi seperti apa yang kita pikirkan.

Hidup itu pilihan. Ya. Kita lah yang berhak menentukan, mau dibikin susah atau gampang hidup ini. Dan semua itu berawal dari pandangan kita terhadap suatu masalah.

Contoh paling sederhana dan dekat dengan kegiatan saya saat ini adalah per-ujian-an.  Saat udah mulai bermunculan kertas-kertas tempelan di papan lab kimia dasar, fisika dasar, dan matematika, banyak juga bermunculan berbagai macam ekspresi . A, AB, B, BC, C, D, E. Sekali lagi, ini adalah pilihan kita. Mau memilih untuk tersenyum, atau dibawa jadi stress.

Reaksi sebagian besar orang adalah kecewa. Ya, itu pasti. Mungkin karena kita merasa telah berusaha secara maksimal tetapi hasilnya tidak sesuai dengan yang diharapkan. Alasan lebih jauh, adalah merasa akan mengecewakan orang tua dengan hasil yang didapat. Merasa tidak adil karena teman yang kerjaannya nyontek dan usahanya tidak sekeras kita tetapi nilainya lebih tinggi? Merasa Tuhan tidak memberi apa yang kita inginkan? Atau merasa akan gagal mencapai tujuan yang kita inginkan (prodi misalnya)?

Bagaimana jika pandangan tersebut kita ubah menjadi
“Alhamdulillah ada perbaikan nilai, kayaknya selanjutnya bisa lebih baik lagi ni”;
Atau “Alhamdulillah Allah masi ngingetin untuk belajar lebih rajin lagi”;
“Bakal ada kejutan apa ya dari Allah waktu pengumuman prodi nanti?”
“Sekarang belum bisa banggain orang tua. Alhamdulillah masih ada 3 tahun lagi kesempatan saya”
Dan ini yang wajib
“Bukan saatnya untuk mengeluh. Masih banyak orang di luar sana yang ingin berada di posisi saya. Menyerah sekarang? Belum saatnya.”

Kadang mungkin kita terpaksa untuk berpandangan seperti demikian, karena kita tidak bisa membohongi diri sendiri bahwa kita memang kecewa. Tapi percayalah, ketika kita memilih untuk berpikir positif, tindakan yang kita lakukan pun secara otomatis akan terbawa ke arah yang positif. Kembali lagi, manusia hanya bisa berusaha, Allah lah yang menentukan. Dan percayalah selalu ada maksud dari Allah di setiap kejadian yang kita alami.

Ketika mengalami musibah, pasti akan datang suatu nikmat. Itu adalah janji Allah, tidak ada alasan bagi kita untuk meragukannya. Yang perlu kita lakukan adalah bersabar dan terus berusaha, karena kita tidak pernah tahu kapan, bagaimana, dan dalam bentuk apa nikmat itu diberikan kepada kita.
Rajin-rajinlah bersyukur (karena sebenarnya banyak banget yang bisa disyukuri kalau kita sadar dan peka). Perbanyak sedekah (sudah dicoba dan terbukti), setidaknya akan membantu menenangkan hati kita karena kita percaya bahwa Allah akan memberikan rezeki sebagai balasan sedekah kita.
Dan jangan pernah ragu untuk membuang pikiran-pikiran negatif yang lebih cepat muncul daripada pikiran-pikiran positif.
Mulailah semua dengan mengubah cara pandang terhadap suatu masalah.

Hidup adalah pilihan. Mungkin takdir memang tidak akan berubah. Tapi proses dan pemaknaan kita terhadap takdir itulah yang akan mengubah hidup kita.
Ketika kita berpikir kita tidak mampu, adalah sebuah nikmat khusus ketika ternyata kita berhasil.
Tapi selama kita berpikir bahwa kita mampu, tidak ada alasan bagi siapapun untuk menggagalkan kita, dengan syarat tadi, bersabarlah dan terus berusaha.

Karena..
You are what you think you are.